Persiapan Yogyakarta Jadi Tuan Rumah ATF 2023

Jakarta- pemersatusenimannews.com,- ASEAN Tourism Forum (ATF) 2022 telah selesai dilaksanakan di Kamboja pada awal Januari lalu. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah ATF untuk tahun 2023 mendatang, tepatnya di Yogyakarta. Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah berdasarkan giliran yang ditentukan dari urutan abjad dalam lingkup negara ASEAN.
“Dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, jarak kota Yogyakarta dengan kawasan Borobudur sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang tidak terlalu jauh. Kedua, memiliki akses internasional dengan fasilitas yang memadai untuk delegasi ASEAN melalui Yogyakarta Internasional Airport di Kulonprogo, jalan tol Trans Jawa, dan kereta api sehingga aksesnya akan lebih mudah dari seluruh Jawa. Ketiga, memiliki fasilitas akomodasi bintang 5 yang memadai untuk penginapan dan pertemuan tingkat tinggi untuk jumlah delegasi sekitar 200 orang. Keempat, memiliki fasilitas ruang pameran yang memadai untuk sekitar 850 buyers dan sellers pada rangkaian acara Travel Expo (TRAVEX). Dan kelima adalah dengan melihat perkembangan di kawasan Borobudur saat ini, ATF di Yogyakarta akan menarik minat buyers dari seluruh dunia,” kata Iman Santosa selaku Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf.
Selain acara utama, pelaksanaan ATF di Yogyakarta nantinya akan dimeriahkan dengan beberapa side event. Iman menjelaskan, beberapa side event yang akan diusulkan seperti Courtesy Call, yaitu delegasi meeting dengan Sri Sultan Hamengkubowono X dalam rangkaian makan bersama. Selanjutnya ada Post-Meeting Tour yang akan diikuti oleh para menteri pariwisata dan Head of NTOs negara ASEAN yang juga akan mengangkat tema seperti Borobudur Trail of Civilization (BTOC).
“Untuk BTOC, kami akan berupaya untuk menyediakan beberapa pilihan trail, seperti Ancient Kingdom, Joglosemar Historic Trail, Buddhist Pilgrimage, Edu Trail, dan The Classical Indonesia Batik Route. Kami juga akan mem-provide wellness tourism seperti yoga dan spa. Selanjutnya juga akan direncanakan acara Post-Meeting Tour bagi para delegasi lainnya yang akan kami kolaborasikan dengan ASITA Yogyakarta,” ujar Iman.
Sebagai tuan rumah, tentu banyak hal yang harus dipersiapkan agar ATF agar bisa dilaksanakan sesuai rencana. Untuk itu, Iman menjelaskan bahwa ATF 2023 merupakan bentuk kolaborasi Kemenparekraf dengan pemangku kepentingan setempat di Yogyakarta, seperti pemerintah, asosiasi, dan lembaga terkait pariwisata lainnya.
“Persiapan yang akan diperhatikan adalah logistik dan infrastruktur yang meliputi standar layanan acara, protokol kesehatan, konsuler, akomodasi, transportasi, dan venue untuk rangkaian pertemuan tingkat tinggi menteri pariwisata ASEAN dan Head of ASEAN NTOs. Semua fasilitas yang menyertainya, termasuk kesehatan, kenyamanan, dan keamanan akan dipersiapkan dengan maksimal,” pungkas Imam.
Menurut Iman, momentum ATF 2023 sangat strategis sebagai ajang showcase bagi Indonesia kepada negara anggota ASEAN lainnya bahwa negara ini, baik dari segi protokol kesehatan dan fasilitas, sanggup menggelar event internasional. ATF 2023 menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kehadiran para delegasi ATF 2023 berpotensi memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia di berbagai sektor jasa. Secara langsung, ATF 2023 juga akan meningkatkan devisa serta meningkatkan konsumsi domestik dengan optimalisasi UMKM hingga penyerapan lapangan kerja. Dengan semangat kolaborasi, komitmen, dan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bahwa penyelenggaraan ATF 2023 akan berjalan aman dan sukses,” kata Iman. (red)
Menkoparekraf

Post a Comment

Selamat Datang di media Pemersatu Seniman Indonesia

Previous Post Next Post