Stefanus Gunawan SH. M Hum Apresiasi Pernas HAK Di Nusa Dua Bali

Bali- pemersatusenimannews.com,- Pertemuan Nasional Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK) yang dilangsungkan di Hotel Mercure Nusa Dua Bali mendapat apresiasi dari Stefanus SH. M Hum sebagai pengurus HAK KWI Pusat. (06/03/22).

Dalam acara tersebut Ketua umum Hubungan Antara Agama dan Kepercayaan (HAK) serta Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Yohanes Harun Yuwono menyampaikan ajakanya kepada seluruh fungsionaris (HAK) seluruh Indonesia untuk terus menerus tanpa lelah membangun hidup rukun, damai dan harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

bersama uskup agung palembang ketua HAK KWI pusat

Ajakan untuk hidup rukun, damai dan harmonis ini mendapat tanggapan yang positif dari Stefanus Gunawan SH. M Hum,  Kepada awak media Stefanus Gunawan SH. M Hum mengatakan dirinya sangat mengapresiasi apa yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu Pertemuan Nasional Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK) yang diadakan di Nusa Dua Bali.

Bersama pak dirjen bimas , teman seangkatan d UGM

“Saya sangat Mengapresiasi moderasi beragama sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 -2024 yang di susun oleh Kementerian Pembangunan Nasional / Bappenas.” kata Stefanus.

Hal lain juga dikatakan Stefanus bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan Masyarakat indonesia yang begitu majemuk suku , agama, keyakinan dan ras merupakan warisan leluhur bangsa yang harus terus dijaga.

“Kita harus jaga bangsa ini yang sejak jaman dulu dapat hidup berdampingan degan damai tanpa adanya pertentangan terkait SARA  yang tentunya hal ini harus terus dijaga” kata Stefanus.

“Jagan sampai adanya sekolompok orang yang secara frontal, intoleran dan memaksakan keyakinannya atau merasa paling benar, dapat merusak ke bhinnekaan bangsa kita, karena bangsa kita adalah bangsa yang bermartabat dan memiliki toleransi yang sangat tinggi” lanjut Stefanus.

Bersma DR.Gus Sholehuddin, MA

“Selain itu agama dan keyakinan harus dijalankan secara adil, berimbang dan bijaksana, kita harus dapat hidup rukun berdampingan dengan cara menghormati agama dan keyakinan sesama anak bangsa yang prulalistis di indonesia” tegas Stefanus.

Lebih jauh dikatakan dalam  Pernas di bali ini yang dihadiri oleh utusan-utusan seluruh keuskupan agung di indonesia, terdiri dari 37 keuskupan di 34 propinsi di indonesia, tentu nanti nya dapat di harapkan moderasi beragama di indonesia berjalan degan baik , dan salah satu nya juga mendorong Peraturan Bersama Menteri (PBM) Menteri Agama dan Mendagri no 9 dan 8 dapat segera di tingkatkan menjadi Kepres, agar lebih kuat dan mengikat sebagai landasan Hukum tentang menjalankan moderasi beragama di indonesia, sehingga masyarakat dapat menjalankan agama dan keyakinannya masing-masing secara harmonis dan damai dalam NKRI sebagai rumah kita bersama dan dapat membangun rumah ibadah tanpa harus adanya lagi pertentangan dan keributan.

“Yang paling utama dalam hal ini tentunya Negara harus hadir menjamin kebebasan rakyat nya untuk menjalankan agama dan keyakinannya secara aman sesuai konstitusi dan hak azasinya masing-masing,
Dan harus tegas untuk menindak pihak-pihak intoleran yang bertujuan merusak kerukunan antar umat beragama d indonesia” kata Stefanus Gunawan SH. M Hum.

Acra berjalan lancar dan tentunya tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku. (Hr)

Post a Comment

Selamat Datang di media Pemersatu Seniman Indonesia

Previous Post Next Post